Pusat pembuatan kerajinan gerabah Desa Malahayu terpusat di salah satu dusun yang bernama Anjun. Pengrajinnya tersebar di sekitar Anjun bagian selatan, dengan kebanyakan adalah pria dewasa hingga pria paruh baya. Kerajinan gerabah ini merupakan salah satu penunjang utama untuk ekonomi warga sekitar, sehingga komoditas ini jika diberdayakan dengan baik dapat dijadikan produk unggulan di Kabupaten Brebes. Namun regenerasi pembuatan kerajinan gerabah di Dusun Anjun kurang mendapatkan perhatian. Padahal generasi muda Dusun Anjun merupakan penerus dari keberlanjutan dan perkembangan kerajinan gerabah itu sendiri. Budaya urban ke kota besar memang merasuk dalam kehidupan Desa Malahayu, apalagi beberapa warga yang merantau telah sukses sehingga mengiming-imingi warga lain termasuk pemuda untuk mengikuti jalur yang sama.
![]() |
Salah satu proses pembuatan gerabah |
Di Dusun Anjun pernah terbentuk paguyuban para pengrajin gerabah yang merupakan bentuk solidaritas dan kerjasama sesama pengrajin untuk meningkatkan produktivitas dan memudahkan pemasaran. Namun seiring berjalannya waktu, terdapat konflik internal yang mengganjal sehingga paguyuban tersebut dibubarkan. Sesudah itu, para pengrajin menjalankan usahanya sendiri-sendiri. Banyak pengrajin yang bangkrut dan hanya pengrajin yang bermodal yang dapat terus melanjutkan usaha gerabah. Beberapa pengrajin yang gulung tikar merantau ke Kasongan Yogyakarta untuk terus berkarya di bidang gerabah, namun ada juga yang beralih ke lain profesi.
Secara umum tempat produksi gerabah di Dusun Anjun bagian selatan masih dikelola secara pribadi seperti yang telah dijelaskan, sehingga belum ada aturan khusus yang baku dalam pendirian dan pengadaaan sarana dan prasarana produksi gerabah. Gerabah produksi Dusun Anjun umumya dipasarkan dengan cara dititipkan ke kios-kios atau dijual secara berkeliling oleh pedagang gendongan. Hal ini menunjukan bahwa selain kendala modal, pemasaran hasil produksi turut menghambat berkembangnya industri gerabah.