sebuah langkah awal menuju desa wisata yang menawarkan paduan keindahan dan pendidikan memberikan pengalaman yang tak bisa dilupakan

Masterplan

Perencanaan Waduk

Banyak sekali yang dapat ditambahkan untuk menjadikan Waduk Malahayu semakin menarik untuk dikunjungi, namun PR pertama bagi pengurus dan pemerintah adalah mendapatkan investor yang tepat. Beberapa hal penunjang yang dapat dilakukan:

  • Pembuatan greenbelt di sempadan waduk untuk mencegah erosi, reboisasi hutan-hutan sekitar waduk dengan tanaman yang sesuai, taman bunga mini di dinding waduk.
  • Penambahan wahana bermain seperti paint ball dan flying fox.
  • Pemanfaatan pulau di tengah waduk untuk agrowisata dan lain-lain.
  • Pembangunan pulau buatan di tengah waduk dari sedimen di dasar yang telah dikeruk sehingga dapat menjadi wisata waduk pertama di Indonesia dengan pulau buatan.
  • Pembuatan ikon-ikon unik khas Malahayu seperti masakan dari ikan Mendo, cinderamata khas, dan lain-lain.
  • Melibatkan masyarakat sekitar dengan porsi yang lebih besar baik dalam hal pengurusan serta pendapatan.
  • Perbaikan sarana-sarana umum yang telah ada seperti musholla, kamar kecil, dll, serta penambahan sarana baru seperti galeri, papan informasi tentang waduk dan sejarahnya, dan lain sebagainya.
  • Pengintegrasian wisata waduk, peternakan, perikanan, dan gerabah menjadi satu paket wisata.
Perencanaan Perikanan

Kelompok nelayan Nila Jaya dan Balai Benih Ikan yang menjadi pelengkap Waduk Malahayu memiliki potensi untuk dijadikan wisata edukasi sehingga wisatawan yang berkunjung ke waduk tak hanya menikmati keindahannya namun juga dapat belajar bagaimana perikanan di waduk dari proses pembenihan, penangkapan, sampai penjualan di bakul-bakul. Beberapa persiapan yang perlu dilakukan:
  • Peningkatan jumlah SDM  yang berkompeten di bidang perikanan, khususnya perikanan budidaya.
  • Pemantapan dan efektivitas pengelolaan kawasan.
  • Pengembangan keanekaragaman komoditas.
  • Pendampingan dan pelatihan kelompok nelayan Nila Jaya tentang wisata edukasi.
  • Pelatihan diversifikasi produk perikanan sebagai pendukung wisata edukasi.
  • Pembuatan rute wisata edukasi, mulai dari tempat pertemuan sebagai tahap penjelasan awal, laboratorium, tempat pembenihan, pembesaran, dan sebagainya.
  • Pengembangan sarana dan prasarana edukasi seperti media pembelajaran contohnya alat peraga, proyektor, pengolah ikan, dan lain-lain.
Perencanaan Gerabah

Kawasan produksi gerabah seperti di Dusun Anjun sangat cocok dijadikan tujuan wisata edukasi dimana wisatawan mendapatkan banyak ilmu dari persiapan bahan mentah, pengolahan, pembentukan hingga pemasaran produk gerabah. Wisatawan dapat membuat gerabah sendiri dan hasilnya dapat dibawa pulang sebagai cinderamata. Beberapa hal yang dapat dipersiapkan sebagai pendukung wisata edukasi gerabah:
  • Pembentukan kembali paguyuban pengrajin gerabah yang diintegrasikan dengan koperasi sehingga mampu membantu pengrajin dalam hal dana.
  • Pembentukan sistem pemasaran yang kuat misalnya website, showroom, peraturan, dan lain sebagainya.
  • Pembentukan kawasan wisata dengan standar yang baik yang mencakup seluruh tempat kegiatan yang berhubungan dengan gerabah.
  • Bekerja sama dengan dinas-dinas terkait misalnya Dinas Pariwisata, Dinas Perindustrian dan UMKM, Bappeda, PU sesuai dengan wewenang masing-masing.
Perencanaan Peternakan

Meskipun KTT Cikoneng Sejahtera telah berkembang sangat baik, namun untuk menjadi bagian dari Desa Wisata Malahayu yang menawarkan berbagai macam wisata maka masih memerlukan perbaikan dalam banyak hal. KTT ini dapat dijadikan sebagai wisata edukasi yang menargetkan khususnya para pelajar. Berikut ini adalah beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk menunjang wisata:
  • Manajemen perkandangan yang memenuhi standar.
  • Publikasi mengenai KTT Cikoneng Sejahtera.
  • Pembenahan jalan pada tiap-tiap kandang.
  • Variasi jenis ternak ruminansia ketika KTT tersebut dijadikan wisata edukasi.
  • Optimalisasi penggunaan biogas.
  • Pemberian hijauan segar dan konsentrat untuk pakan ternak serta pangan berbasis lokal.
  • Penambahan beberapa fasilitas umum seperti musholla, WC umum, tempat parkir, toko oleh-oleh atau cinderamata, dan kafetaria.